Jatinangor-Kamis (8/11) Himpunan
Mahasiswa (HIMA) Ilmu Pemerintahan (IP) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP),
Universitas Padjajaran (Unpad) menyelenggarakan bedah buku bertemakan
“Wawancara Imajiner Dengan Bung Karno. Christianto Wibisono sebagai penulis
buku turut hadir dalam acara ini, selain itu terdapat pembicara lainnya yaitu
Iman Soleh, dosen Ilmu Pemerintahan Unpad, Andi M. Nurdin selaku perwakilan
mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unpad. Selain itu acara yang dimoderatori oleh Romi
sebagai perwakilan dari “Gramedia” dan “Layar Kita” ini juga mengundang
Budiartono Shambazy, wartawan senior “Kompas”, namun ia berhalangan hadir
karena sedang melakukan liputan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Christianto Wibisono (kiri), Iman Sholeh, dan Andi M. Nurdin
Acara yang berlangsung di
lantai dua, gedung D, FISIP Unpad Jatinangor ini terselenggara atas
kerjasama HIMA IP, Perpustakaan “Batu Api”, “Gramedia”, dan “Layar Kita”. Bedah
buku dijadwalkan mulai pada pukul 09.00
WIB ini mundur satu jam karena Christianto Wibisono terlambat hadir. Acara yang
berlangsung hingga pukul 12.30 WIB ini berjalan cukup lancar namun sedikit
mengalami gangguan teknis mulai dari masalah
microphone hingga padamnya listrik
saat diskusi tengah berlangsung.
Terlihat antusias peserta cukup besar dilihat dari
banyaknya mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan kepada penulis yang
karyanya pernah dibredel pada rezim Soeharto ini. Para mahasiwa IP pun menanggapi positif acara ini.
Dodi, mahasiswa FISIP Unpad (2011) berpendapat, “Menurut saya ini bagus untuk
pengalaman mahasiswa, kata-kata bung Chris tentang Soekarno masih relevan
dengan keadaan pemerintahan saat ini”. Hal serupa diungkapkan oleh Nana,
mahasiswa IP FISIP, “Dari sisi tema menarik karena sesuai dengan kajian yang
sedang saya dalami dalam IP, dan Soekarno salah satu tokoh besar yang
dilahirkan oleh Indonesia”.
Christianto selaku
bintang tamu utama mengaku terkesan dengan masih adanya minat mahasiswa pada
suasana politik, “Saya ingin mengajak generasi muda untuk sadar dan menganggap
politik sebagai sesuatu yang sportif”. Ia pun mengungkapkan sejumlah harapan
terhadap mahasiswa Unpad, “saya puas dengan acara ini dan mudah-mudahan dan
penyelenggara dan Unpad bisa maju terus dengan ini untuk mengembangkan, kita
akan bertemu terus lebih sering, supaya mencari pemimpin indonesia yang tepat,
supaya di umur kita yang seratus betul-betul kita menjadi nomor empat secara
kualitas” (Fauziyah Alhafizhah Kamil dan Elizabeth Shinta).Lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar