Sudah biasa terjadi
antrian panjang di Jalan Taman Sari Bandung. Motor dan Angkutan umum yang tidak
sabar untuk mengikuti antrian sering menjadi penyebab dari kemacetan di jalan
ini. Hari Sabtu (3/11) keadaan yang sama juga terjadi seperti biasa. Antrian
dimulai dari pintu masuk utama Kebun Binatang Bandung sampai gerbang Sabuga
(Sasana Budaya Ganesha). Suara bising mobil dan motor yang tidak sabar
mengantri mulai berdengung di jalan tersebut. Kedai-kedai penjual sembako juga
penganan-penganan dari yang ringan sampai berat juga menunjukkan keberadaanya
seperti biasa walau raut muka dari para pedagang-pedagang ini mulai risih
dengan kebisingan yang ada di depan mereka. Semakin larut, semakin ramai pula
jalanan tersebut. Antrian panjang tidak kunjung membaik dari sore hari tadi.
Tampak di kursi pengemudi dan penumpang diisi oleh wajah-wajah muda, atau
pasangan-pasangan muda yang siap menghabiskan akhir pekan. Tidak hanya satu
atau dua saja, tetapi kebanyakan antrian mobil dan motor dikendarain dan
ditumpangi oleh anak-anak muda. Trotoar di sebelah kiri dan kanan jalan juga
sudah mulai dipenuhi kaula-kaula muda. Semua
menuju ke Sabuga.
Ada apa di Sabuga pada malam
itu? Ternyata dalam memperingati world
Sight Day yang jatuh pada bulan Oktober serta Hari Jadi Fakultas Kedokteran
Unpad, Mahasiswa-mahasiswi kedokteran Unpad, mengadakan pembukaan acara FK
Unpad Fari 2012 dengan konser yang berjudul “Eyegasmic”.
“Pembuka
ada 4 rangkaian, Eyegasmic, minggu depan ada talkshow umum, bioscope lomba sma
ttg biologi sumjawbal, ada megabaksos minggu depan di nangor, sebagai pembuka
dari FK Unpad fair,” tutur Dila Aprillia selaku supervisor dari acara ini.
Konser
tersebut diadakan dalam ruangan setengah oval didalam bangunan kepunyaan ITB, Sabuga
(Sasana Budaya Ganesha) yang seketika disulap menjadi lautan manusia pada malam
itu. Sudah masuk bukan berarti lepas dari antrian, kali ini antrian terjadi di
pintu masuk. Proses penukaran tiket kemudian verifikasi tiket, serta demi
keamanan acara tersebut panitia melarang rokok, alat-alat tajam, juga
penggunaan blitz selama acara
berlangsung. Namun dengan adanya larangan tersebut, masih saja ada yang lolos
membawa rokok. Pemberitahuan akan larangan-larangan ini sekaligus menjadi citra
bagi fakultas kedokteran yang tentunya membawa misi seorang dokter yaitu
menjaga kesehatan.
“Adanya larangan
rokok itu sebagai contoh, apalagi dari FK, masa tidak hidup sehat. Selain itu
kami juga menolak sponsor rokok, tidak ada rokok di lingkungan. Sebagai peran dokter untuk mencegah daripada
mengobati, lagipula sebagai edukasi juga.” Ungkap Dila.
Dalam
acara ini FK Unpad mengundang berbagai musisi mulai dari Adhitya Sofyan, White
Shoes and Couples Company, sampai Maliq and D’Essentials. Sesuai dengan tema yang diambil oleh FK Unpad
(sight), ada satu musisi yang
memiliki kekurangan tuna netra dalam panggung malam itu, yakni Ade Irawan yang
meraih banyak tepuk tangan pengunjung.
Kekurangan petunjuk akan tempat dari acara tersebut membuat pengunjung
akan kesulitan untuk menemukannya.
“Kurang
ada pemberitahuan awal pintu masukannya, lagian gelap kalau malam jadi ga
keliatan, org awam bakal bablas ga belok, terus kalau bablas bakal ke
cihampelas, menurut saya informasi akan tempat itu kurang.” Tutur Luthfi,
mahasiswa Unpad. (Stefanno Reinard)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar