Jumat, 09 November 2012

Bedah Buku "Wawancara Imajiner dengan Bung Karno"



Jatinangor-Kamis (8/11) Himpunan Mahasiswa (HIMA)  Ilmu Pemerintahan (IP)  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Padjajaran (Unpad) menyelenggarakan bedah buku bertemakan “Wawancara Imajiner Dengan Bung Karno. Christianto Wibisono sebagai penulis buku turut hadir dalam acara ini, selain itu terdapat pembicara lainnya yaitu Iman Soleh, dosen Ilmu Pemerintahan Unpad, Andi M. Nurdin selaku perwakilan mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unpad. Selain itu acara yang dimoderatori oleh Romi sebagai perwakilan dari “Gramedia” dan “Layar Kita” ini juga mengundang Budiartono Shambazy, wartawan senior “Kompas”, namun ia berhalangan hadir karena sedang melakukan liputan pemilihan presiden Amerika Serikat. 


Christianto Wibisono (kiri), Iman Sholeh, dan Andi M. Nurdin



Acara yang berlangsung di  lantai dua, gedung D, FISIP Unpad Jatinangor ini terselenggara atas kerjasama HIMA IP, Perpustakaan “Batu Api”, “Gramedia”, dan “Layar Kita”. Bedah buku dijadwalkan mulai pada pukul  09.00 WIB ini mundur satu jam karena Christianto Wibisono terlambat hadir. Acara yang berlangsung hingga pukul 12.30 WIB ini berjalan cukup lancar namun sedikit mengalami gangguan teknis mulai dari masalah microphone hingga padamnya listrik saat diskusi tengah berlangsung.
Terlihat antusias peserta cukup besar dilihat dari banyaknya mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan kepada penulis yang karyanya pernah dibredel pada rezim Soeharto ini. Para  mahasiwa IP pun menanggapi positif acara ini. Dodi, mahasiswa FISIP Unpad (2011) berpendapat, “Menurut saya ini bagus untuk pengalaman mahasiswa, kata-kata bung Chris tentang Soekarno masih relevan dengan keadaan pemerintahan saat ini”. Hal serupa diungkapkan oleh Nana, mahasiswa IP FISIP, “Dari sisi tema menarik karena sesuai dengan kajian yang sedang saya dalami dalam IP, dan Soekarno salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh Indonesia”.
Christianto selaku bintang tamu utama mengaku terkesan dengan masih adanya minat mahasiswa pada suasana politik, “Saya ingin mengajak generasi muda untuk sadar dan menganggap politik sebagai sesuatu yang sportif”. Ia pun mengungkapkan sejumlah harapan terhadap mahasiswa Unpad, “saya puas dengan acara ini dan mudah-mudahan dan penyelenggara dan Unpad bisa maju terus dengan ini untuk mengembangkan, kita akan bertemu terus lebih sering, supaya mencari pemimpin indonesia yang tepat, supaya di umur kita yang seratus betul-betul kita menjadi nomor empat secara kualitas” (Fauziyah Alhafizhah Kamil dan Elizabeth Shinta).



Lainnya: